Pages

15. Bacaan Ketika Mendengarkan Adzan

« يقول مثل ما يقول المؤذن إلا في " حي على الصلاة وحي على الفلاح " فيقول : " لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ» .

Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya ‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan : لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ “Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah”

Ketika muadzin mengumandangkan dua kalimat syahadat maka hendaknya orang yang mendengar mengucapkan:

وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا .

“Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama (yang benar).

يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم بعد فراغه من إجابة المؤذن

Seusai adzan, dia membaca shalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ، [إِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ]

“Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.

يدعو لنفسه بين الأذان والإقامة فإن الدعاء حينئذ لا يرد

Berdoa untuk diri sendiri antara adzan dan iqamah, karena berdo'a ketika itu, tidak ditolak.